Langsung ke konten utama

Tahapan Penetration Test (Pentest Part 2)

 

Tahapan Detail dalam Penetration Test

Setelah memahami konsep dasar pentest, mari kita bedah lebih jauh setiap tahapan yang terlibat:

1. Perencanaan (Planning)

  • Penentuan Tujuan: Mendefinisikan tujuan spesifik dari pentest, seperti mengidentifikasi kerentanan pada aplikasi web, jaringan, atau sistem operasi tertentu.
  • Penentuan Lingkup: Menentukan batas-batas pengujian, seperti sistem mana yang akan diuji, jenis serangan yang akan dilakukan, dan waktu yang dialokasikan.
  • Perjanjian Non-Disclosure (NDA): Membuat perjanjian kerahasiaan dengan klien untuk melindungi informasi sensitif yang ditemukan selama pengujian.

2. Pengumpulan Informasi (Information Gathering)

  • Open Source Intelligence (OSINT): Mengumpulkan informasi publik dari berbagai sumber seperti website perusahaan, media sosial, dan mesin pencari.
  • Footprinting: Mencari informasi teknis tentang target seperti alamat IP, domain, dan layanan yang berjalan.
  • Banner Grabbing: Mengumpulkan informasi dari banner layanan yang terbuka di jaringan.

3. Pendeteksian Kerentanan (Vulnerability Scanning)

  • Vulnerability Scanner: Menggunakan alat otomatis untuk memindai sistem dan aplikasi mencari kerentanan yang diketahui.
  • Manual Pen Testing: Melakukan pengujian secara manual untuk menemukan kerentanan yang mungkin terlewatkan oleh alat otomatis.

4. Eksploitasi (Exploitation)

  • Proof of Concept (PoC): Menggunakan eksploit yang sudah ada atau mengembangkan eksploit baru untuk mengeksploitasi kerentanan yang ditemukan.
  • Escalation of Privilege: Mencoba meningkatkan hak akses setelah berhasil mendapatkan akses awal ke sistem.

5. Pengujian Aplikasi Web (Web Application Testing)

  • SQL Injection: Menginjeksi kode SQL untuk mengambil data yang tidak seharusnya.
  • Cross-Site Scripting (XSS): Menyuntikkan skrip berbahaya ke dalam halaman web.
  • Cross-Site Request Forgery (CSRF): Membujuk pengguna yang sudah terautentikasi untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

6. Pengujian Jaringan (Network Testing)

  • Port Scanning: Memindai port yang terbuka pada sistem target.
  • Network Mapping: Membuat peta jaringan untuk memahami topologi jaringan.
  • Wireless Network Testing: Mengidentifikasi kelemahan dalam jaringan nirkabel.

7. Eskalasi Hak Akses (Privilege Escalation)

  • Mencari Credential: Mencari kata sandi atau token autentikasi yang tersimpan di sistem.
  • Exploiting Misconfigurations: Mengeksploitasi konfigurasi sistem yang salah.

8. Pemeliharaan Akses (Maintaining Access)

  • Backdoors: Menanamkan backdoor untuk akses kembali ke sistem di masa mendatang.
  • Persistence: Mencari cara untuk mempertahankan akses meskipun sistem direstart atau di-patch.

9. Penghapusan Jejak (Covering Tracks)

  • Menghapus Log: Menghapus log aktivitas untuk menyembunyikan jejak serangan.
  • Memulihkan Sistem: Mengembalikan sistem ke keadaan semula setelah pengujian.

10. Pelaporan (Reporting)

  • Ringkasan Temuan: Menyajikan ringkasan temuan kerentanan yang ditemukan.
  • Rekomendasi Perbaikan: Memberikan rekomendasi yang jelas untuk memperbaiki setiap kerentanan.
  • Tingkat Keparahan: Menentukan tingkat keparahan setiap kerentanan berdasarkan dampaknya.

Penting untuk diingat:

  • Etika: Pentester harus selalu mematuhi etika dan hukum yang berlaku.
  • Izin: Selalu dapatkan izin tertulis dari pemilik sistem sebelum melakukan pentest.
  • Kerahasiaan: Jaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama pentest.

Alat-alat yang Umum Digunakan:

  • Nmap: Untuk port scanning dan network discovery.
  • Metasploit: Framework untuk mengeksploitasi kerentanan.
  • Burp Suite: Untuk pengujian aplikasi web.
  • Nessus: Untuk vulnerability scanning.

Kesimpulan: Penetration testing adalah proses yang kompleks dan memerlukan keahlian khusus. Dengan memahami langkah-langkah di atas, Anda dapat lebih menghargai pentingnya pentest dalam menjaga keamanan sistem informasi.

Sumber Gambar Freepik

Komentar

Post Populer

Mengenal Natural Language Processing (NLP) dan Large Language Model (LLM)

Natural Language Processing (NLP) NLP adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada interaksi antara komputer dan bahasa manusia. Tujuan utama NLP adalah membuat komputer dapat "memahami" dan "mengolah" bahasa manusia seperti yang dilakukan oleh manusia. Apa saja yang bisa dilakukan dengan NLP? Terjemahan mesin: Menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain. Analisis sentimen: Menentukan sentimen (positif, negatif, atau netral) dari sebuah teks. Pengenalan ucapan: Mengubah ucapan menjadi teks. Chatbot: Membuat sistem percakapan otomatis. Ringkasan teks: Meringkas teks panjang menjadi lebih pendek tanpa kehilangan informasi penting. Pertanyaan dan jawaban: Menjawab pertanyaan berdasarkan informasi yang diberikan. Bagaimana NLP bekerja? NLP melibatkan berbagai teknik, seperti: Tokenisasi: Membagi teks menjadi kata-kata atau subkata. Stemming: Mengubah kata menjadi bentuk dasarnya (misalnya, "menjalankan" menjadi "jalan"). L...

Apa itu AI ?

Kecerdasan buatan (AI) adalah simulasi kecerdasan manusia yang diterapkan pada sistem komputer atau perangkat digital lainnya. Berkat kecerdasan buatan, perangkat dapat berpikir seperti layaknya manusia. Tujuannya atau hasilnya adalah untuk meniru aktivitas kognitif manusia, termasuk pembelajaran, penalaran, pengambilan keputusan, dan koreksi diri.  Ada beberapa jenis kecerdasan buatan, seperti mesin reaktif, memori terbatas, teori pikiran, dan kesadaran diri. Contoh aplikasi AI termasuk pembuatan konten, pembuatan situs web, layanan pelanggan, periklanan, asisten virtual, hingga hiburan. Semakin banyak data yang diproses, semakin baik kemampuan kecerdasan buatan, sehingga ia bergantung dengan semakin banyak basis data yang dimiliki. Jadi kecerdasan buatan ini mirip dengan cara kerja otak manusia. Jadi, apakah AI dapat menggalahkan kecerdasan manusia ? coba tulis di kolom komentar!

Techno News